Minggu, 16 Oktober 2011

Jalan Menuju Pencerahan


Jalan panjang menuju pencerahan dimulai dari langkah-langkah awal yang sederhana dan remeh. Permudahlah kehidupan bagi setiap orang, dan jika tidak mampu membantu, setidak-tidaknya kita tidak menghambat kebahagiaan mereka. Jangan melakukan sesuatu yang kita tidak ingin orang lain perlakukan kepada kita. Terasa sederhana, tetapi tidak selalu berarti mudah dilaksanakan.

Raih kesempatan untuk berbuat baik setiap hari. Selain menjalankan aturan moralitas (sila), berdana adalah salah satu perbuatan baik yang paling umum dan akrab dengan kehidupan sehari-hari, dan adalah semangat utama dari setiap kebajikan. Pandanglah dana sebagai kesempatan untuk berlatih mengikis kemelekatan. Sebagian orang gagal memanfaatkan kesempatan baik ini karena berpikir bahwa hanya mereka yang kaya materilah yang mampu berdana atau punya kesempatan besar untuk berdana. Dana bukanlah semata-mata soal materi, dana punya banyak bentuk dan bahkan yang tertinggi dari semuanya tidak dalam bentuk materi. Setiap orang berhak dan punya kesempatan yang sama besarnya untuk berdana.

Cobalah untuk bertekun dalam meditasi. Sebab, bila dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, meditasi dapat membantu membentuk karakter yang lebih baik dan bijaksana, mempertajam kesadaran kita, dan memperdalam pengertian kita akan ajaran-ajaran Buddha.

Dan berlatih meditasi itu seperti kita menanam pohon. Tugas kita adalah menanam dan memeliharanya, untuk memberikan kondisi-kondisi yang baik supaya pohon itu dapat terus tumbuh berkembang. Ini memerlukan kesabaran, ketekunan dan keberlanjutan. Seseorang yang tak sabar dan tak secara kontinyu berlatih meditasi ibaratnya—sebagaimana dikatakan oleh Ajahn Chah—seperti orang yang menanam bibit pohon di sini, lalu mencabutnya dan kemudian menanam di sana, untuk selanjutnya mencabut lagi dan menanam di tempat lain. Sang pohon tak berkesempatan tumbuh, malahan dia akan mati.

Setiap langkah pertama selalu berat, tetapi seiring dengan waktu yang berlalu, melalui proses pembiasaan kita akan membentuk pola-pola yang mulia dan bijak. Setelah terbiasa berdana kita akan melakukannya dengan begitu mudah dan spontan. Bila meditasi telah menjadi sebuah hobi, suatu kebutuhan, kita akan dengan senang hati menyambut kehadirannya setiap hari. Tatkala latihan kebajikan dan pengembangan kebjaksanaan telah menjadi pola-pola yang mantap menetap, berbahagialah! Karena itu berarti kita telah menyemaikan bibit-bibit pencerahan yang kelak berbuah, cepat atau lambat tapi pasti.

241006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar